Rabu, 08 Maret 2017

Teori Gf-Gc Catell & Horn : Asal Mula CHC Theory of Cognitive Abilities

Oleh : Isman Rahmani Yusron

Raymond Catell
Raymond Catell dan John Horn, merupakan dua tokoh penting dalam perkembangan teori CHC (Catell’s-Horn-Caroll). Keduanya, mengembangkan teori tentang tes intelegensi kontemporer yang didukung oleh bukti empiris berdasarkan prinsip-prinsip psikometrika. Flanagan & Harrison (2012), menyebut bahwa teori CHC ini merupakan pendekatan yang paling komprehensif dan didukung secara empiris oleh teori psikometrik dalam menjelaskan struktur kemampuan kognitif. Diawali oleh Catell pada awal tahun 1940an, yang membuka jalan kemungkinan untuk memperluas pendekatan teori intelegensi yang tidak hanya diklasifikasikan hanya general dan special factor sebagaimana teori dari Spearman, secara simpel Catell membelah g-factor menjadi dua bagian yang akan dijelaskan kemudian. Catell yang merupakan mahasiswa Doktoralnya Spearman, membangun pengembangan pendekatan intelegensi berbeda dari mentornya sendiri. Begitupun perkembangan teori yang dibangun Catell sendiri, dikembangkan lagi menjadi lebih luas hingga menjadi model 8 faktor oleh John Horn yang merupakan murid dari Raymond Catell. Pengembangan tersebut kemudian dikenal sebagai Catell-Horn Gf-Gc Theory.

Perkembangan Catell-Horn Gf-Gc Theory
Beberapa tahun kemunculan dan perluasan teori g yang dipionir oleh Spearman, banyak psikolog dan ilmuwan psikologi membantah teori ini. Thurstone salah satunya, beserta psikolog lain yang menentang teori g dan s Spearman, lebih mendukung dan menekankan perombakan teori g pada pendekatan multiple ability (Kaufman, 2009). Ditengah perdebatan mendukung dan menentang teori g Spearman, Catell yang merupakan mahasiswa doktoral Spearman, secara simple membagi faktor g menjadi dua kemampuan yakni Fluid Intelligence (Gf) dan Crystallized Intelligence (Gc). Teori yang diajukan Catell mengenai Gf-Gc yang merupakan dikotomi konseptual mengenai kemampuan kognitif individu, berbasis pada teori faktor analitik yang digunakan oleh Thurstone pada tahun 1930an (Flanagan & Dixon, 2013). Fluid Intelligence mengacu pada kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah baru dengan menggunakan kemampuan reasoning, sedangkan Crystallized Intelligence mengacu pada kemampuan yang berasal dari pengetahuan yang sangat bergantung pada pendidikan dan akulturasi serta resisten dari dampak pertambahan usia. Mengenai Fluid Intelligence, Catell percaya bahwa elemen ini merupakan bentuk dari fungsi faktor biologis dan neurobiologis yang sangat rentan terpengaruh oleh pertambahan usia (Kaufman, 2009). Gf dipercayai Catell, merupakan hasil dari belajar insidental individu dengan lingkungannya, yang mencakup kemampuan penalaran induktif dan deduktif yang dipengaruhi oleh faktor biologis dan neurobiologis (Flanagan & Dixon, 2013).